Kamis, 31 Juli 2014

Kau (masih) mendekapku

Masih ku ingat kala itu.. 
Di pagi buta Kau sadarkanku dari mimipi. Membangunkan gendang telinga yang seakan sudah tak berfungsi. Selimut tebal becorak mawar ku tarik hingga menjaring udara hangat penuh nikmat. Kau pergi. Aku menyengir. Tak hiraukan apa yang baru saja berlalu, bahkan aku begitu acuh.
Kau tak bangunkanku lagi setelah pergi, namun menggetarkan pita sura para Ayam jago yang melihat Mereka kembali ke Langit. Ya Mereka, Malaikat-Malaikat pengamin doa para hamba di kala gelap.
Siput dalam telingaku begitu terganggu. Ingin rasanya menyumpal dua lubang telingaku dengan dua guling yang masih ku dekap. Aku bangun. Membuang selimut pada punggung lantai. Berjalan mengambil makanan, kembali menuju ranjang merebahkan badan. Hingga Sang Surya telah mendarat tepat di atas atap.


Aku terbangun. Begitu heran melihat Kau yang masih sudi bangunkan otot-ototku. Aku duduk, memandang kotak-kotak lantai. Menuju kamar mandi. Masih dengan keangkuhan juga keacuhan.
Dewi malam telah menampakkan parasnya. Raja Siang telah kembai pulang bersama pasukan. Kau masih juga mengingatkanku untuk sejenak berbincang, bercerita tentang apa saja yang telah ku nikmati hari ini. Aku masih sibuk memainkan chanel TV acara kuis hari ini. Tak mendengar ajakan, dan ku masih mengacuhkan keadaan. Tepatnya mengacuhkan perhatian. Itu berulang hingga usiaku hampir mencapai matang.

Hingga suatu hari Kau temuiku terperosok dalam lubang hitam. Kakiku lemah melangkah. Air mata yang menganak sungai kini telah disambut kemarau. Pita suara telah lelah bergetar. Jemari sulit memainkan chanel TV. Acara kuis itu tak terlintas sedikitpun di benak. Hanya rintihan yang terlisan. Aku masih kesakitan menahan nanah yang mengucur dari palung hati. Kau masih sama. Membangunkanku. Mengajakku berbincang. Mendengarkan rintihan perih. Masih merangkul, juga menepuk pundakku. Pelukan, juga perhatian. Kau tak sedikitpun marah. Entah, apa yang membuat Kau begitu acuh pada sikap busukku.
Bagimana bisa Kau masih mampu lakukan ini padaku?? Sungguh itu membuat kudua lututku begitu tak berdaya. Melumpuhkan otot-otot penopang tubuh yang begitu angkuh. Menundukkan hati yang tak pernah sudi memandang ke bawah. Dengan hati yang berlumuran darah. Tersayat oleh keangkuhan juga keacuhan. Aku begitu lemah bersimpuh di hadapmu. Terisak dalam gelap malam. Ditemani udara beku.

Di tiap denyut nadi, aku berlisan..
Maafkan aku yang sering acuh
Maaafkan aku yang tak bosan pergi tanpa berpamitan
Maafkan aku yang lebih mementingkan kehidupan
Maafkan aku yang terlalu tak peduli
Maafkan aku yang terlalu merasa bangga
Maafkan aku yang tak sudi meluangkan waktu senggang
Maafkan aku yang tertawa di atas kesengsaraan
Maafkan aku yang memilih fana dibanding realita
Maafkan aku yang tak bosan menikmati panggung sandiwara
Maafkan aku yang tak mau tahu atas apa yang harus ku tahu
Maafkan aku yang selalu mencuri kesempatan indah untuk bertemu
Maafkan aku yang selalu sibuk mencari alasan agar tak ada kata bincang
Maafkan aku yang berpura-pura tak mengenal
Maafkan aku selalu acuhkan perhatian
Maafkan aku yang selalu menjauh
Maafkan aku yang begitu angkuh

Di tiap hembus nafas, aku berlisan..
Terimakasih atas nafas yang masih kau hembuskan
Terimakasih atas rizki yang selalu Kau limpahkan
Terimakasih atas semua kecukupan sandang, pangan, papan
Terimakasih atas rasa gundah yang mengajariku arti kesabaran
Terimakasih atas kegagalan yang menyukseskanku dalam ujian kebatinan
Terimakasih atas ribuan kisah perih sebagai media ketabahan
Terimakasih atas seruan yang menyelamatkanku dari kekilafan
Terimakasih atas segala nikmat yang tak bosan Kau alirkan ke cabang kehidupan
Terimakasih atas rangkulan, dekapan, pelukan, perhatian, juga kasih sayangMu—Tuhan..

...Marhaban Ya Ramadhan..

4 komentar:

  1. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum ya ukhti :) numpang naro jejak modus ya..

    BalasHapus
  2. wah sekarang udah selesai lebaran. Minal aidin wal faidzin deh yaa \:D/

    BalasHapus
  3. ini orang udah mulai menghilang dari peredaran blogger....

    BalasHapus
  4. diskripsnya bagus gan, sangat bermanfaat dan memberikan informasi wawasan lebih luas.. thx

    BalasHapus

Udah ngejanya? thanks yak... :)))) tapi gak keren donk kalo gak koment, gak sexy donk kalo gak ngisi, koment apa aja boleh.. yg penting bisa dieja. Tinggalin jejak lu juga yak biar gak disangka Maling.. :)